Vrydag 22 Maart 2013

Paku Sarang Burung (Asplenium nidus)

A. Pendahuluan 

merupakan jenis tumbuhan paku  populer sebagai tanama hias halaman. Orang sunda menyebutnya kadaka, sementara dalam bahasa Jawa dikenal dengan kedakah. Penyebaran alaminya adalah di sabuk tropis Dunia Lama (Afrika Timur, India tropis, indocina, malaysia, hingga pulau-pulau di Samudra pasifik.  Walaupun dalam artikel ini paku sarang burung disamakan dengan A. nidus hasil penelitian terakhir menunjukkan kemungkinan revisi, bahwa paku sarang burung mencakup beberapa jenis berkerabat dekat namun berbeda. [ australasiaticum juga sering dianggap sebagai paku sarang burung.
Paku ini mudah dikenal karena tajuknya yang besar, entalnya dapat mencapai panjang 150cm dan lebar 20cm, menyerupai daun pisang. Peruratan daun menyirip tunggal. Warna helai daun hijau cerah, dan menguning bila terkena cahaya matahari langsung. sprora terletak di sisi bawah helai, pada urat-urat daun, dengan sori tertutup semacam kantung memanjang (biasa pada Aspleace). Ental-ental yang mengering akan membentuk semacam "sarang" yang menumpang pada cabang-cabang pohon. "Sarang" ini bersifat menyimpan air dan dapat ditumbuhi tumbuhan epifit lainnya.
Paku ini kebanyakan epifit, namun sebetulnya dapat tumbuh di mana saja asalkan terdapat bahan organik yang menyediakan hara. Karena merupakan tumbuhan bawah tajuk, ia menyukai naungan.
Di Hong Kong, jenis ini dilindungi oleh undang-undang.


B. Ciri- ciri
Pokok Daun Semun mempunyai batang pokok yang pendek dan bersisik. Digelarkanrizom, batang pokok ini mempunyai satu silara daun pada bahagian atasnya. Di bawah rizom itu terdapat serumpun akar dengan banyak akar rambut untuk mengumpul kelembapan daripada hujan atau udara yang lembap.
Daun atau pelepah Pokok Daun Semun adalah panjang sehingga 150 sentimeter atau lebih. Pada permukaan bawah daun terdapat alur-alur halus yang bercabang seperti jejari dan yang kelihatan seolah-olah vena. Alur-alur ini mengandungi spora yang kelihatan seolah-olah habuk perang.
Bahagian atas silara Pokok Daun Semun mengandungi satu lekukan di pusatnya untuk menangkap daun-daun yang luruh dari pokok-pokok yang lebih tinggi. Semasa daun ini semakin reput, bahan-bahan mati ini bersama-sama dengan akar-akar pokok ini, bertindak sebagai span untuk menyerap dan menyimpan air, khususnya selepas hujan lebat. Tumbuhan-tumbuhan lain, seperti paku-pakis yang lebih kecil dan pokok-pokok anggerik tumbuh dalam lekukan ini dan berkongsi air yang diku

C. Manfaat 
Manfaat Obat penyubur rambut (Boon, 1999), demam, sakit kepala (Departemen Kehutanan dan Perkebunan, 2000), kontrasepsi, gigitan atau sengatan hewan berbisa (Baltrushes, 2006). Daunnya ditumbuk dan dicampur dengan parutan kelapa kemudian dioleskan pada rambut (Boon, 1999). Anti radang dan pelancar peredaran darah
Khasiat dan pemanfaatan
1.Obat bengkak; daun paku sarang burung segar sebanyak segar sebanyak 15 gram, dicuci, ditumbuk halus dan ditambah sedikit anggur kemudian diborehkan ke bagian yang sakit.
2. Obat luka memar: daun paku sarang burung segar sebanyak 15 gram, dicuci dan direbus dengan 200 nil air sanipai mendidih selama 15 menit, dinginkan dan saring. Hasil saringan diminum sekaligus dan lakukan pengobatan sebanyak 2 kali sehari, pagi dan sore.

D. Habitat
Habitat
Terestrial, paku epifit pada pohon tinggi, Tumbuh tersebar di seluruh kawasan yang diamati mulai 1.060-1.240 m dpl. Tumbuh epifit di batang pohon yang telah ditebang sampai di ranting pohon besar. Secara umum tumbuhan ini banyak ditemukan baik di dataran rendah maupun daerah pegunungan sampai ketinggian 2.500 m dpl., sering menumpang di batang pohon tinggi, dan menyukai daerah yang agak lembab dan tahan terhadap sinar matahari langsung. Tanaman ini tersebar di seluruh daerah tropis.

E. Gambar






















F.  Klasifikasi
KLASIFIKASI
Kingdom      : Plantae
Division : Pteridophyta
Class : Polypodiopsida
Ordo : Polypodiales
Family : Aspleniaceae
Genus : Asplenium
Species : Asplenium nidus

G. Penutup (kesimpulan)
Indonesia memiliki biodiversity yang tinggi. Biodiversity yang tinggi ini ditempati pada hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis memiliki sifat kelembaban tinggi, basah dan gelap. Habitat seperti ini disukai oleh jenis paku-pakuan. Ratusan jenis paku-pakuan telah diidentifikasi oleh para peneliti. Di antara ratusan jenis itu beberapa diantaranya telah diketahui oleh hobiis tanaman layak sebagai tanaman hias.
Paku-pakuan yang termasuk genus asplenium salah satu yang dilirik oleh para pecinta tanaman hias. Bentuk paku-pakuan dari genus ini memiliki kemiripan dengan sarang burung. Karena kemiripannya, para pecinta tanaman hias menyebutnya sebagai paku sarang burung. Paku sarang burung memperbanyak diri dengan spora. Spora-spora ini terletak di bagian bawah daun dan berwarna coklat. Hidup asplenium bersifat epifit. Artinya dalam hidupnya hanya menempel pada tanaman inang. Paku sarang burung mengambil nutrisi dari bahan-bahan organik yang membusuk dan menempel pada tanaman inang.
Jenis asplenium yang sering dipelihara oleh masyarakat yaitu Asplenium nidus. Tetapi para pecinta tanaman hias yang fanatik merasa kurang puas dengan jenis ini. Saat ini para pemulia sedang mengembangkan paku sarang burung yang unik dan langka. Dengan perlakuan mutasi, anakan yang terjadi dapat menghasilkan jenis variegata dan cristata. Persilangan antar jenis dapat menghasilkan hibrida baru. Hasil perlakuan mutasi bersifat temporer. Jika orang tak pandai memelihara paku sarang burung ini, sifatnya mudah berubah. Tanaman yang terjadi dari hasil mutasi cenderung akan kembali lagi pada sifatnya yang asli. Hasil persilangan bersifat permanen. Hibrida ini yang diharapkan oleh penggemar paku-pakuan.
Perawatan asplenium boleh dikatakan mudah. Tanaman ini membutuhkan tempat yang lembab, basah dan ternaungi. Dalam perawatan asplenium sebaiknya menghindari terpaan langsung sinar matahari. Daun yang terkena terpaan sinar matahari langsung akan terlihat terbakar. Daun akan berwarna kuning hingga akhirnya coklat dan mati. Pemberian bahan organik diperlukan untuk menambah nutrisi. Bahan-bahan organik seperti seresah daun, sabut kelapa dan merang dapat dipakai oleh para hobiis dalam perawatan asplenium
H. Daftar Pustaka






















Tumbuhan Paku

A. Pedahuluan